Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beberapa Penyebab Bansos PKH / Sembako Tidak Cair (Saldo Kosong)

Beberapa Penyebab Bansos PKH / Sembako Tidak Cair (Saldo Kosong)

Semenjak pertengahan 2018 hingga dengan dikala ini, bantuan PKH serta Sembako disalurkan secara non tunai lewat KKS( Kartu Keluarga Sejahtera). KKS ini ialah kartu bercorak merah putih sekalian berperan selaku ATM yang diterbitkan oleh Bank Himbara bertepatan dengan Novel Tabungannya.

Tujuan dini dari tranformasi tunai jadi non tunai, salah satunya supaya bantuan lebih pas sasaran serta menjauhi potongan dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Sebab KKS ini wajib dipegang oleh tiap- tiap KPM( Keluarga Penerima Manfaat).

Pemegang KKS ini seyogyanya ialah masyarakat miskin yang sudah diresmikan selaku KPM bantuan sosial PKH ataupun Sembako. Mereka bisa mengambil bantuan PKH lewat ATM/ Agen Bank Himbara terdekat, sebaliknya buat bantuan sembako bisa diambil di Agen Bank Himbara terdekat.

Buat periode bantuan PKH disalurkan tiap 3 bulan sekali, serta buat bantuan sembako disalurkan tiap 1 bulan sekali. Ada pula nominal bantuan PKH yang diterima tiap KPM berbeda- beda antara yang satu dengan yang lain, sebab bergantung dari jumlah komponen PKH yang ada dalam keluarga tersebut. Baca: Skema Penyaluran bantuan PKH serta Nominalnya. Sebaliknya buat bantuan sembako nominalnya sama, dikala ini tiap KPM penerima program sembako memperoleh 200. 000 per bulan yang bisa dibelanjakan dalam wujud sembako.

Pada bulan April tahun 2021, Departemen Sosial mempraktikkan kebijakan terkini, ialah sinkronisasi informasi antara informasi penerima bantuan sosial PKH/ sembako, dengan informasi DTKS( Informasi Terpadu Kesejahteraan Sosial) serta informasi Dukcapil( Kemendagri). Maksudnya tiap penerima bansos PKH ataupun sembako wajib terdaftar di DTKS serta informasi Dukcapil.

Tujuan dari sinkronisasi ini pastinya supaya informasi penerima bansos terus menjadi valid, pas sasaran, tidak terjalin double bantuan ( sebab bisa dideteksi lewat NIK serta Nomor KK), serta supaya kedepannya informasi penerima bansos bisa dimutakhirkan secara berkesinambungan cocok keadaan ekonomi sang penerima bansos.

Tetapi, akibat lain dari hasil sinkronisasi tersebut pula menimbulkan sebagian penerima bansos yang sesungguhnya masih layak menerima jadi tidak menerima lagi, alias bantuannya tidak cair( saldo nol).

Di dasar ini, hendak kami tulis sebagian pemicu kenapa bansos PKH ataupun sembako yang sebelumnya cair jadi tidak cair( saldo nol) beserta solusinya, antara lain:

1. TIDAK Ataupun BELUM TERDAFTAR DALAM DTKS

DTKS dapat dikatakan selaku Informasi Induk Kemiskinan, yang mana ketentuan penerima bansos wajib terdaftar di dalamnya. Ketentuan absolut orang dapat masuk DTKS merupakan wajib betul- betul masyarakat miskin, bukan yang pura- pura miskin supaya menemukan bantuan . Bila permasalahan bansos tidak cair sebab belum masuk DTKS, hingga solusinya merupakan mengajukan permohonan kepada pihak desa supaya informasinya diajukan ke dalam DTKS lewat aplikasi SIKS. Berikutnya pengajuan tersebut menunggu proses hingga disetujui oleh Kemensos. Sehabis masuk dalam DTKS, berikutnya pihak desa mengajukan bantuan PKH ataupun sembako buat orang tersebut pula lewat aplikasi SIKS. Serta pengajuan bansos ini pula memerlukan waktu serta proses hingga dengan disetujui oleh Kemensos.

2. TERDAFTAR DALAM DTKS Tetapi TIDAK TERDAFTAR Selaku PENERIMA BANSOS

Penyebabnya permasalahan ini merupakan kala sinkronisasi terjalin kasus yang menyebabkan informasinya tidak match, sehingga kepesertaan bansosnya lenyap. Ini mayoritas terjalin pada KPM PKH Validasi tahun 2021. Solusinya, mengajukan permohonan kepada pihak desa supaya informasinya diajukan ke dalam penerima PKH ataupun sembako lewat aplikasi SIKS.

3. BELUM PEREKAMAN eKTP

Ini pula jadi salah satu pemicu mengapa bansos jadi tidak cair, ialah sebab belum mempunyai eKTP. Solusinya, tiba ke kantor kecamatan ataupun dukcapil buat melaksanakan perekaman eKTP.

4. NIK BELUM ONLINE SISTEM DUKCAPIL

Buat kasus NIK belum online sistem dukcapil ini, bagi kabar yang tersebar berlaku untuk masyarakat yang semenjak tahun 2017 tidak sempat melaksanakan pembaharuan KK( kartu keluarga). Jadi solusinya pula tiba ke kantor kecamatan ataupun dukcapil buat melaksanakan pembaharuan KK.

5. Terdapat Perbandingan ANTARA Informasi PENERIMA BANSOS DENGAN Informasi DUKCAPIL

Perbandingan NIK, Nama( ejaan), Tempat Bertepatan pada Lahir, serta alamat, antara informasi bansos dengan informasi dukcapil pula jadi salah satu pemicu bansos tidak cair. Jika dahulu saat sebelum terdapat sinkronisasi, perbandingan semacam ini masih dapat ditolerir asal betul- betul orang yang sama. Hendak namun sehabis terdapat sinkronisasi, hingga informasi penerima bansos wajib cocok dengan informasi dukcapil. Bila terjalin permasalahan semacam ini, pihak desa melaksanakan revisi informasi lewat aplikasi SIKS cocok informasi dukcapil.

6. Terdapat Perbandingan ANTARA Informasi DI eKTP DENGAN Informasi DI KK

Pemicu bansos tidak cair berikutnya merupakan beda antara informasi di eKTP dengan KK. Perbandingan mendasar terletak pada NIK, Nama( ejaan) serta tempat bertepatan pada lahir, serta alamat. Bila terjalin permasalahan ini, solusinya tiba ke kantor kecamatan ataupun dukcapil buat memastikan informasi mana yang ingin dipakai serta mengajukan supaya keduanya( eKTP ataupun KK) informasinya sama. Berikutnya konsultasi ke pihak desa supaya dicek di informasi bansos, bila telah sama dengan informasi dukcapil terkini hingga menunggu prosesnya, hendak namun bila antara informasi bansos dengan informasi dukcapil terkini berbeda hingga butuh pengajuan ulang di aplikasi SIKS.

7. Ditemukan DOUBLE BANTUAN

Penerima bansos diresmikan 1 KK 1 penerima tipe bansos. Jadi bila dalam 1 KK ada 2 nama penerima bansos, hingga salah satu hendak tidak cair.

8. Ditemukan Telah MAMPU

Bansos ini merupakan bantuan buat masyarakat miskin, jadi yang merasa telah sanggup tidak butuh menanyakan mengapa bansosnya tidak cair. Sebab amanat UUD 1945 pasal 34, yang dipelihara oleh Negeri merupakan Fakir Miskin.

9. Ditemukan Telah Wafat DUNIA

Sebab telah tersinkron dengan informasi dukcapil, hingga informasi bansospun hendak mengetahui apabila terdapat penerima bansos yang telah wafat dunia. Bila penerima bansos yang wafat dunia ini masih terdapat anggota keluarga dalam 1 KK serta masih layak menerima bantuan , hingga anggota keluarga tersebut butuh diajukan oleh pihak desa selaku penerima bansos lewat aplikasi SIKS.

10. Terdapat Perbandingan ANTARA Informasi PENERIMA BANSOS DENGAN Informasi BANK( BUTAB KKS)

Buat permasalahan yang ini umumnya terjalin sebab dahulu kala pengajuan Burekol( Buka Rekening Kolektif) ke Bank Himbara informasinya salah( Nama serta NIK), sehingga informasi di Butab& KKS yang terbit pula kesimpulannya salah. Revisi informasi di aplikasi SIKS cuma merubah informasi bansos, serta tidak merubah informasi di Butab KKS yang sudah terbit. Pada kesimpulannya kala penyaluran bantuan , sistem mengetahui perbandingan informasi tersebut sehingga terjalin kandas bayar.

Pemicu serta pemecahan bansos tidak cair di atas ialah pengalaman penulis dalam menanggulangi bansos PKH di Kabupaten Pati. Bisa jadi terdapat pemicu lain yang belum disebutkan sebab perkaranya begitu lingkungan. Serta yang jadi jadwal, baik revisi informasi ataupun pengajuan DTKS/ Bansos memerlukan proses serta waktu, hingga revisi serta pengajuan itu disetujui serta diresmikan.

Nah, Itulah yang dapat ADMIN bagikan mengenai Beberapa Penyebab Bansos PKH / Sembako Tidak Cair (Saldo Kosong). Semoga bermanfaat.