Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Kuli Bangunan Yang Rela Jalan Kaki Dari Aceh Ke Semarang, Karena Upahnya Dibawa lari Mandor

Kisah Kuli Bangunan Yang Rela Jalan Kaki Dari Aceh Ke Semarang, Karena Upahnya Dibawa lari Mandor

Cerita seseorang pemuda rela jalur kaki ribuan km demi dapat kembali ke kampung taman tiba dari Muhamad Dimas Ramadan.

Pemuda 27 tahun itu rela jalur kaki dari Kota Banda Aceh buat kembali ke rumahnya di Semarang, Jawa Tengah. Aksi nekat Dimas terungkap dikala dirinya datang di Cianjur, Jawa Barat. 

Di mari dia ditemui oleh anggota kepolisian sebab terlunta- lunta sepanjang 3 hari. Polisi itu setelah itu membawakan Dimas ke Dinas Sosial Kabupaten Cianjur buat diberi pertolongan.

Saat sebelum ditemui polisi, Dimas dikenal telah menempuh jarak lebih dari 2. 500 km dari Banda Aceh ke Cianjur.

Cerita Dimas bermula dikala dirinya bekerja selaku kuli bangunan di Banda Aceh.

Tetapi sepanjang 2 bulan bekerja, upahnya tidak dibayar oleh si mandor. Walhasil Dimas tidak memiliki duit buat kembali. Dia juga memutuskan buat berjalan kaki dari Banda Aceh mengarah kampung tamannya di Semarang.

Dimas menggambarkan pengalaman sangat mengerikan dikala melintasi hutan Jambi sampai Lampung.

" Sangat mengerikan itu, rumah penduduknya masih tidak sering, mayoritas hutan, hewan liar semacam babi hutan kerap melintas di jalur," ucap Dimas.

Dimas takut dikala melintas hutan berjumpa dengan hewan buas semacam harimau Sumatera.


115 Hari Berjalan Kaki

Kisah Kuli Bangunan Yang Rela Jalan Kaki Dari Aceh Ke Semarang, Karena Upahnya Dibawa lari Mandor

Diberitakan tadinya, Dinas Sosial Cianjur menerima satu orang masyarakat Semarang yang telantar serta mengaku telah 115 hari berangkat dari Banda Aceh hendak ke Semarang dengan berjalan kaki.

Masyarakat Semarang bernama Muhamad Dimas Ramadan( 27) ini telah hingga di Cianjur serta telah tinggal sepanjang 3 hari. Dia mengaku pernah tinggal di sebagian kota serta mengamen buat bertahan hidup.

Pemuda yang menggunakan topi ini menarangkan bila dia jadi korban dari mandor bangunan yang bawa kabur upahnya.

" Dini aku nekat jalur kaki sebab tidak memiliki duit, mandor kuli bangunan di Aceh membawa kabur upah 18 orang pekerja di antara lain upah buat aku," ucap Dimas di rumah singgah Dinas Sosial, Selasa( 19/ 10/ 2021).

Dimas berkata, mayoritas pekerja berasal dari Banda Aceh sehingga dia sendiri kebimbangan buat kembali. Di tiap kota dia senantiasa tinggal sebagian hari di pasar ataupun halte buat mengamen.

Dia menggambarkan ekspedisi sangat berat dari Jambi ke Lampung sebab banyak hutan yang wajib dilewati.

Difasilitasi Dinsos Cianjur

Dikala menyeberang ke Bakauheni dia diberi pesan supaya dapat free naik kapal Ferry buat menyeberang ke Merak Banten.

" Baru di Cianjur ini aku ketemu polisi serta diantar ke Dinas Sosial, aku mau kembali walaupun ditawari buat tinggal sebagian hari di rumah singgah Cianjur," kata Dimas.

Dimas berkata dia ialah anak awal dari 7 bersaudara. Dia berangkat ke Banda Aceh bernazar buat bekerja jadi kuli bangunan di situ.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, mengaku prihatin dengan pengalaman yang dirasakan Dimas.

Dia berkata hendak memfasilitasi kepulangan Dimas dengan membuat pesan kemudahan transportasi dengan ditembuskan kepada Dinas Perhubungan.

Nah, Itulah yang dapat ADMIN bagikan mengenai kisah Kisah Kuli Bangunan Yang Rela Jalan Kaki Dari Aceh Ke Semarang, Karena Upahnya Dibawa lari Mandor. Semoga tidak terjadi lagi pada saudara kita lain.