Harus Bangga! Pesawat Buatan RI Jadi Rebutan Internasional
Indonesia boleh berbangga, pasalnya salah satu produk andalan anak negeri yaitu pesawat CN235-220 MPA telah diekspor ke mancanegara.
Pesawat ini merupakan karya PT Dirgantara Indonesia (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang industri pertahanan. Bahkan, pesawat CN235-220 ini telah diminati dan diekspor ke sejumlah negara seperti Nepal, Senegal, kawasan Asia Selatan, dan Afrika.
Pada Maret 2021 lalu Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan pesawat karya anak bangsa CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) ini ke Angkatan Udara Republik Senegal. Ini dilakukan dari Hanggar Fixed Wing PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Prabowo dalam sambutannya mengatakan bahwa penyerahan Pesawat CN235-220 MPA kepada AU Republik Senegal ini patut dibanggakan. Ini adalah kali ketiga, pesawat itu dibeli oleh negara tersebut.
"PT DI adalah kebanggaan bagi Indonesia. PT DI adalah harapan bangsa Indonesia, Kita sangat membutuhkan teknologi kedirgantaraan,aerospace industry. Ini adalah industri masa depan, Industri yang paling sulit dan yang paling canggih," ujar Prabowo.
Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni dapat lepas landas dengan jarak pendek, termasuk dalam kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama 8 jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.
Pesawat CN235-220 MPA ini juga dilengkapi dengan Tactical Console (TACCO), 360o Search Radar dengan bekerja sama dengan beberapa OEM sebagai penyedia Mission System yang kemudian diintegrasikan pada CN235-220, sehingga dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.
Selain itu, pesawat ini dilengkapi dengan Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi, baik dalam kondisi siang maupun malam hari.
PTDI telah memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 69 (enam puluh sembilan) unit untuk customer dalam negeri maupun luar negeri, dari total sebanyak 286 unit populasi pesawat CN235 series di dunia, dimana saat ini PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat CN235.[cnbcindonesia.com]